Senin, Maret 22

Hubungan Ilmu Administrasi Publik Dengan Ilmu-Ilmu Non-Kenegaraan


1. Ilmu Filsafat dan Ilmu Administrasi Publik

Filsafat berasal dari kata yunani yang tersusuna dari dua kata, yaitu Philos dan Sophia. “Philos berarti senang, gemar, atau cinta. Sedangkan “Sophia” dapat diartikan sebagai kebijaksanaan. Dengan demikian dapat dirtikan sebagai sesuatu kecintaan kepada kebijaksanaan. Filsafat menelaah hal-hal yang menjadi objeknya, dari sudut intinya yang mutlak, terdalam tetapi tidak berubah (Notonegoro), atau perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab “ada” dan “perbuat”. Kenyataan yang sedalam-dalamnya dampai kepada “mengapa” yang penghabisan (Drijarkara). Filsafat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terakhir, tidak dangkal dan dogmatis, melainkan kritis sehingga kita sadar akan kekaburan dan kekcauan pengertian sehari-hari (berthand Russel).

Selanjutnya bila kita berbicara tentang administrasi publik secara filsafatii maka para administrator publik yang menjalankan roda administrasi publik sehingga dalam cara dan kebijaksanaan pengambilan keputusan administrasi, skala prioritas, dan alternatif pilihan berangkat dari pengkajian kebenaran itu sendiri.

Bila dalam filsafat dikaji kebenaran termasuk kebenaran hakiki yang mutlak yaitu Allah, maka kendatipun agama membahas hal-hal yang gaib, namun pembahasan administrasi publik dihubungkan dengan hal ikhwal kegaiban, sehingga sekularisme ditolak. Dengan begitu etika administrasi publik sebagi cbang ilmu filsafat hanya mengacu kepada norma saja tetapi jiga keepada nilai-nilai luhur agama. Apalagi kita sadari bahwa norma berbeda pada berbagai ruang dan waktu sedang agama cendrung relatif lebih universal.

2. Ilmu Administrasi Niaga dan Ilmu Administrasi Publik

Dalam administrasi niaga, terllu banyak sentuhan pasar karena tujuan utamanya adalah efisiensi, bahkan kalau perlu dengan pembiayaan yang sekecil-kecilnya diharapkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Karena itu disiplin ini terkait pada materi. Dalam administrasi niaga, masih banyak diikuti faktor perasaan yang irrasional, sehingga tidak sedikit para pemimpin perusahaan yang mengambil keputusan berdasarkan naluri dan firasat.lapangan kerja administrasi niaga ini terbatas pada soal-soal yang berhubungan langsung dengan perbuatan manusia dalam usaha pencapaian kemakmuran jasmani.

Mengenai hubungan dengan administrasi publik yang tampak sangat erat, hal ini dapat dilihat dari munculnya merkantilisme sebagi aliran organisasi swasta yang bertujuan memperkuat negara dengan jalan mengonsolidasikan kekuatan dalam bidang perekonomian. Hal tersebut dapat dicapai dengan sistem swastanisasi yang menguntunngkan negara.

Namun demikian dapat kita bedakan antara administrasi niaga dengan administrasi publik, yaitu sebagaimana disampaikan olleh GT Allison:

1. Administrasi niaga banyak tergantung dari suasana pasar, sedangkan administrasi publik kurang sentuhan pasar.
2. Administrasi niaga otonom dan mandiri dalam keputusan dan cara bertindak, sedangkan administrasi publik harus mengutamakan pelayanan masyarakat.
3. ,kegiatan administrasi niaga hanya dinilai mereka yang terkait, dan hal itupun masih dikebiri oleh keterikatan ekonomi. Sedangkan administrasi publik dinilai oleh banyak orang.
4. Tujuan dan kriteria administrasi niaga jelas, yaitu keuntungan ekonomi, efisiensi, mutu, dan relasi untuk pangsa pangsa pasar. Sedangkan administrasi publik sangat kompleks serta sulit diukur.
5. Administrasi niaga mudah menyelenggarakan penggajian karen berdasarkan kelelahan, hasil kerja dn pengorbanan. Sedangkan administrasi publik cendrung relatif lebih sulit menentukan insentif berdasarkan pengabdian untuk menutupi dan meningkatkan pegawai yang malas.

3. Sosiologi dan Ilmu Administrasi Publik

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungn antara manusia dalam kelompok-kelompok dan merupakan penelitian secara ilmiaah terhadap interaksi sosial dan hasilnya jyaitu organisasi sosial. Sosiologi juga merupakan ilmu pengetahuan mengenai sttruktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat stabil. Selain itu juga mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termsuk perubahan-perubahan sosial.

Mengenai tanggapan terhadap ilmu administrasi publik, bagi para ahli sosiologi gejala-gejala yang timbul adalah pelayanan dari satu kelompok orang yang menyelenggarakan publik terhadap berbagai kelompok rakyat banyak yang diam dilayani, dipndang sebagai suatu penataan masyarakat. Dalam hal ini perlu dilihat sejauh mana para administrator mampu mengadakan teknik pendekatan masyarakat. Sebaliknya, juga perlu dilihat sejauh mana yang diperintah bersedia dipimpin, diurus dan diatur dallam perhubungan antaramanusia dalam masyarakat negara.

4. Ilmu Bumi dan Ilmu Administrasi Publik

Faktor-faktor yang berdasarkan geografis, seperti perbatasan strategi, desakan penduduk, daerah kepulauan, dan lain-lain sangat mempengaruhi administrasi publik. Kendati seluruh faktor tersebut adalah faktor-faktor yang terdapat dalaam ilmu bumi. Kerananya terdapat hubungan eng erat pula antara ilmu administrasi publik dengan ilmu bumi karena pengaruh dimaksud ditujukan pada ilmu administrasi publik terutama ekologinya.

5. Sejarah dan Ilmu Administrasi Publik
Sejarah adalah kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau. Hal tersebut menjadi sejarah bagi kita pada masa sekarang. Begitu pula peristiwa-peristiwa yang terjadi sekarang, akan menjadi sejarah bagi orang-orang pada waktu yang akan datang.

Jadi hubungan nya dengan administrasi publik pada umumnya, sebenarnya sejarah merupakan berbagai sistem administrasi pada berbagai negara pada zaman lampau, sedangakan administrasi publik yang ada dewasa ini akan menjadi sejarah bagi waktu-waktu mendatang.

6. Psikologi dan Ilmu Administrasi Publik

Para pakar ilmu jiwa telah menymbangkan pendapat-pendapat mereka tentang naluri, emosi, dan kebiasaan individu, dan segala tentang kejiwaan seseorang. Pengetahuan terhadap faktor kejiwaan seseorang, dapat menjelaskan seluruh tingkah laku dan sikap seseorang tersebut. Jadi dengan begitu melalui ilmu jiwa dapat diadakanpenyelidikan terhadap terbentuknya para administrator publik (kepemimpinan) pendapat umum, propaganda, partai politik, dan gejala-gejala timbulnya sebuah revolusi.

Dengan demikian pengetahuan kejiwaan sangat doperlukan di manapun dan kapan pun diakan penyelidikkan-penyelidikan administrasi publik secara ilmiah. Hal ini memperlihatkan eratnya hubungan antara administrasi publik dan ilmu jiwa. Bahkan jauh dari itu, dipeerlukan penggabungan antara keduanya, yaitu psikologi administrasi publik untuk kajian begaimana memotivasi masyarakat agar tunduk dan rela berkorban demi kepentingan negara.
>

0 komentar:

Posting Komentar

 

Pengetahuan. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com